Minggu, 14 November 2010

Kebenaran Hanya Pembenaran

Bukan manusia namanya kalo tidak egois...
Fenomena akhir-akhir ini membuat saya sedikit tertawa geli, hanya saling menyalahkan satu dengan yang lainnya, pembenaran hanya untuk membenarkan tindakan salah dalam suatu kelompok. Media massa banyak mengekspos berita tentang hak asasi manusia, yang ada dalam fikiranku saat aku mendengar kata-kata hak asasi manusia yang terbesit dalam fikiranku hanya "hak asasi mereka". mereka tidak sadar bahwa hak mereka terbatasi oleh hak orang lain...
Pernahkah mereka memikirkan hak orang lain....
Memang aneh sudah negeri ini... tak heran bila akhir-akhir ini negeri yang indah tadinya, dilanda ribuan bencana.
Aku hanya bisa melihat dan menertawai diriku sendiri... karena aku tidak bisa berbuat apa-apa...
Sudah jelas perempuan mencoba jadi laki-laki, (dia bilang trend).. sudah diciptakan dan diberi jalan yang halal oleh sang Kholiq mereka ciptakan jalan yang aneh.. (mereka bilang sensasi), sengaja diciptakan oleh Allah lain jenis mereka ciptakan cara yang berbeda pula... (mereka bilang hak psikologi), diingatkan mereka teriak "ceramah", diingatkan (mereka bilang bencana alam...) tidakkah mereka sadar.. seharusnya kita malu...

Kamis, 11 November 2010

SEORANG ANAK MEMBANGKANG PERINTAH AYAHNYA

Ketika Rasulullah S.A.W memanggil kaum Muslimin yang mampu berperang untuk terjun ke gelanggang perang Badar, terjadi dialog menarik antara Saad bin Khaitsamah dengan ayahnya yakni Khaitsamah. Dalam masa-masa itu panggilan seperti itu tidak terlalu mengherankan. Kaum Muslimin sudah tidak merasa asing bila dipanggil untuk membela agama Allah dan jihad fisabilillah. Sebab itu Khaitsamah berkata kepada anaknya, “Wahai anakku, aku akan keluar untuk berperang dan kau tinggal di rumah menjaga wanita dan anak-anak.”
“Wahai ayahku, demi Allah janganlah berbuat seperti itu, kerana keinginanku untuk memerangi mereka lebih besar daripada keinginanmu. Engkau telah berkepentingan untuk tinggal di rumah, maka izinkanlah aku keluar dan tinggallah engkau di sini, wahai ayahku.”
Khaitsamah marah dan berkata kepada anaknya, “Kau membangkang dan tidak mentaati perintahku.”
Saad menjawab, “Allah mewajibkan aku berjihad dan Rasulullah memanggilku untuk berangkat berperang. Sedangkan engkau meminta sesuatu yang lain padaku, sehingga bagaimana engkau rela melihat aku taat padamu tetapi aku menentang Allah dan Rasulullah.”
Maka Khaitsamah berkata, “Wahai anakku, apabila ada antara kita harus ada yang berangkat satu orang baik kau mahupun aku, maka dahulukan aku untuk berangkat.”
Saad menjawab, ” Demi Allah wahai ayahku, kalau bukan masalah syurga, maka aku akan mendahulukanmu.”
Khaitsamah tidak rela kecuali melalui undian antara dia dan anaknya sehingga terasa lebih adil. Hasil undian menunjukkan bahwa Saadlah yang harus turun ke medan perang. Dia pun turun ke medan Badar dan mati syahid.
Setelah itu Khaitsamah berangkat menuju medan pertempuran. Tetapi Rasulullah tidak mengizinkannya. Hanya saja Rasulullah akhirnya mengizinkannya setelah Khaitsamah berkata sambil menangis, ” Wahai Rasulullah, aku sekali terjun dalam perang Badar. Lantaran inginnya aku harus mengadakan undian dengan anakku. Tetapi itu dimenangkannya sehingga dia yang mendapat mati syahid. Kelmarin aku bermimpi di mana di dalamnya anakku itu berkata kepadaku, “Engkau harus menemani kami di syurga, dan aku telah menerima janji Allah. Wahai Rasulullah, demi Allah aku rindu untuk menemaninya di syurga. Usiaku telah lanjut dan aku ingin berjumpa dengan Tuhanku.”
Setelah diizinkan Rasulullah, Khaitsamah bertempur hingga mati syahid dan berjumpa dengan anaknya di syurga.

FILE CREATED BY HEKSA

Primbon Ramalan Jodoh

 

Alex Barber Copyright © 2009 Template is Designed by Islamic Wallpers